14.16

Terbit: Buku Baru "Budaya Pop"


Judul : Berhala Itu Bernama Budaya Pop
Penulis : Ridho "Bukan" Rhoma
Penerbit : Leutika Yogyakarta
Cetakan 1 : Juni 2009
Harga : 27.000,- (Diskon 20 %)

Di zaman goblogisasi dan gombalisasi ini, manusia modern semakin tidak bisa bebas bergerak. Mereka sudah mulai tergantung, lebih tepatnya kecanduan, dengan produk-produk modern yang sebenarnya buatan mereka sendiri. Sebut saja tivi, HP, game, alat-alat kosmetik (khusus para ladies), butik-butik kecantikan, internet, dan sederet produk lainnya. Peran media sangat penting dalam hal ini untuk menciptakan image pasar.

Itulah yang disebut budaya pop. Budaya yang kini telah berubah wujud menjadi berhala yang disembah-sembah. Berhala itu kini bukan ditakuti, tapi justru disenangi dan digandrungi menjadi pujaan hati. Buku ini dipenuh juga gambar-gambar kartu yang lucu dan gokil. Dipersembahkan buat meraka yang suka memlototi tivi. Buat yang suka mencet-mencet HP. Buat yang gandrung ngegame. Buat yang suka nongkrong di Mall and cafe. Buat yang suka bergaya ama fesyen. Buat yang suka bersolek ama alat-alat kosmetik. Buat netters (pecandu internet), serta mereka yang doyan googling dan yang dah jadi Jemaat Al-Facebookiyah.
***

Buku ini menarik untuk tidak sekadar dibaca, tapi menjadi renungan. Sebuah renungan yang akan membangunkan kita bahwa ‘nalar dan kesadaran’ kritis memang tak mudah ditidurkan begitu saja. Ridho memancing kita untuk mengusut keyakinan kita. Nyatanya hidup dalam budaya pop tak sekadar disiasati tapi juga butuh perlawanan tangguh. Ia menjadi salah satu sosok muda yang berusaha untuk membaca dengan ‘tafsir baru’ atas budaya pop.

Eko Prasetyo, Penulis Buku Serial Dilarang Miskin

1 komentar:

Budaya Pop mengatakan...

Yang disebut berhala, sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang besar, sebab budaya populer mudah dipahami dan gampang dicerna masyarakat.