About Me
- @ridhoalhamdi
- Lecturer at Department of Govermental Studies, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Indonesia. His interest topics are Islam and Politics, Politica Party and election Studies, political behavior, Political Communication and political marketing. Now, He resides in Yogyakarta, Indonesia. Further communication, please contact him in e-mail: ridhoalhamdi@yahoo.com
Bridging Community (Management's Class)
- Adjie Setiyawan
- Agustin Nuriel
- Ainil Izzah
- Al-Amin Reza
- Alit Unagi
- Andry Kumala
- Anne Khairunnisa
- Ardana Pratista S
- Arief Firmansyah
- Arief Wicaksono
- Arifuddin Try Utomo
- Arziannisa Azwary
- Bob Maulana
- Debi OS
- Faaza Fakhrunnas
- Fajar Praharu
- Fajar Prasetya
- Fakhrul Arief
- Gestian
- Haryo Agung P.
- Hasanuddin
- Ibnu Suryo
- Jati Pertiwi
- Khamid Rifan
- Lhia Dwi
- Lusitania Maretasari
- Luthfiyana Puspowati
- M. Noor Fahmi
- M. Siswandi
- Miftahul Jannah
- Nafta Caustine F.
- Nia Widya Ningrum
- Ova
- Putri Oktovita Sari
- Retti Mutia
- Rifqi Romadhon
- Rizkika Awalia
- Rochana K. Windati
- Sehly El Farida
- Septiara N.
- Setyasih Handayani
- Sheila Aqla RV
- T. Zeyfunnas
- Tatag Julianto
- Toga Melina Kartikasari
- Wahyu Indra
- Windi Hamsari
- Yuda Pratama Putra
Bridging Community (Economical Class)
- Agung Purnama M
- Aprinia Wardany
- Dicky Hidayat
- Dony Mahardika
- Eko Pranata
- Ericka Betty R.
- Fajar Ramadhan A
- Febri Septiawan
- Fita Fatimah
- Fitri Fauzia
- Fitri Fauziah
- Hasbi Ashshiddiq
- Ilham Farih
- Karmila PW
- Mela Melindasari
- Nita Sari Astuti
- Noor Rahmalita S
- Nopi Haryanto
- Nur Indah Hardianti
- Nuzyl Denni K
- Phian Ingdriansyah
- Puspita Maharani
- Ririd Dwi Septiani
- Said Hendra
- Setya Afriya
- Siska Budiningrum
- Tomi Putra
- Yenny Anggriani
- Yoga Prasetyo
My Followers
My Friends
- Abdul Halim Sani
- Abdul Munir Mulkhan
- Agus Wibowo GK
- Ali Usman
- Arifin "Bukan" Ilham
- Awaluddin Jalil
- Chandra
- Deni Pakek Weka
- Deni Weka
- Dharono Global TV
- Mas Jidi PECOJON
- Masmulyadi
- Masmulyadi (Dua)
- Meitria Cahyani
- Mudzakkir
- Muhammad Al-Fayyadl
- Muhibbudin Danan Jaya
- Musyaffa Basir
- P-Men IRM Sulsel
- Robby H. Abrar
- Rully
- Saiful Bari
- Tatag Julianto
Institutions
Diberdayakan oleh Blogger.
15.22
Oh iya, saya hampir lupa… Kalau saya mau menceritakan tentang kisah bersama teman-teman saat kursus TOEFL di PPB UGM.
Hampir dipastikan, kami semua yang ikut mendaftar les TOEFL ini karena untuk memenuhi persyaratan lulus untuk meraih gelar master degree. Kami datang dari berbagai jurusan di UGM. Satu sama lain belum saling mengenal awalnya. Hanya beberapa saja yang sudah kenal disebabkan karena mereka sudah kenal sebelumnya.
Di awal-awal les, perjalanan kami begitu saja. Flat… rutinitas harian dari Senen hingga Jumat dari jam 4 sore hingga jam setengah 8 malam harus kami lalui untuk melawan dan menaklukkan score 405. Tepatnya dimulai 24 Januari 2011 les pertama dimulai setelah kami bersama-sama pre-test beberapa hari sebelumnya.
Di tengah-tengah les, canda tawa dan terkadang saling lempar joke menjadi warna tersendiri di tengah penatnya kami harus bertempur melawan grammar, vocab, lebih-lebih listening. Karena dari pagi hingga siang kami sudah penat, sore harinya tinggallah uap asap yang seolah hinggap di kepala kami. Tinggal dihidupkan saja gasnya, mungkin jika diilustrasikan dalam film kartun, kepala dan rambut kami sudah terbakar.
Maklum… structure begitu menjajah pikiran kami tiap hari. At least, inilah pengalaman yang menjenuhkan yang pernah aku alami, dan mungkin sebagian bagi teman yang lain. Setiap ketemu, pembicaraan tidak lain adalah about score, score, and score 450. Beberapa teman, selain ikut les, mereka juga mencoba ikut tes rutin mingguan tiap Kamis dan Jumat Sore atau pagi. Setelah melihat hasilnya, mereka harus mencoba minggu depannya. Artinya, 450 belum mereka peroleh.
Mbk Ana, Mbak Dewi, dan Mas Iwan. Ketiga tentor ini yang selalu menemai kami untuk belajar cara menaklukkan hantu bernama TOEFL tersebut. Setiap Jumat sore kami ada practice test. Terkadang hasilnya mengecewakan, terkadang pula menyenangkan. Dalam pikiranku, seolah PPB hanya memainkan angka saja. Kadang naik, kadang turun.
Hari demi hari berlalu begitu saja hingga tibalah menjelang detik-detik final test. Hati berdebar-debar, pikiran tak menentu, hanya ingin mendapatkan score 450. Strategi telah disiapkan oleh beberapa teman untuk menjebol pertahanan 450. Ah, seolah dia musuh yang jauh lebih menakutkan dari pada setan. Karena, tiap malam angka 450 itu selalu menghantui hari-hari kami, setidaknya pada satu bulan di akhir bulan Januari hingga akhir Februari 2011 kemaren.
Setelah ujian berakhir, semuanya berjalan dengan baik. Di akhir cerita, kami menjadi lebih akrab. Ada beberapa teman yang saling suka (tapi belum tentu yang satunya suka, hahaha…). But, ini merupakan akhir yang menarik, makan-makan, karaoke, yang semuanya itu harus iuran bersama.
Goodluck buat teman-temanku di PPB UGM. Sekalipun waktu yang singkat, saya berharap silaturahmi kita tak terputus di situ saja. Karena suatu saat kita bisa bertemu dalam ruang yang lebih nyaman, tentunya untuk republik tercinta ini.
Concat Jogja, 7 March 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar